Kajian Aswaja NU

Meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai Aswaja dalam beraqidah, bersyari'at dan berakhlak

Kajian Kitab al-Hikam

Membantu menata hati untuk meningkatkan akhlak kepada Alloh dan kepada sesama manusia

Radio Aswaja NU Magetan

Pada frequensi 96,3 Mhz, Radione Wong NU, " Memikat Masyarakat, Merekat Umat ".

Mengawal Gairah Jama'ah dan Jam'iyyah

Menjadi daya pikat bagi masyarakat umum untuk bergabung, dan merekat ukhuwwah intern umat Aswaja .

Media Siar yang menyejukkan

Para Pendengarnya semakin memahami, meyakini dan mengamalkan amaliyah Aswaja.

Bekal Ramadhan 1436 H

TANTANGAN PUASA RAMADHAN ABAD INI
"Duuh ..HP JADI BERHALA BARU"
•••••••••••••••••••••••••••••••
Imam Masjidil Haram Asy-Syaikh Su’ud asy-Syuraim dalam sebuah khutbah jum’at beliau berkata :
"Adakah dari kita yang tidak melihat perubahan dalam kehidupannya setelah masuknya Whatsapp, Facebook, Instagram dan yang lainnya dalam kehidupan ???
Bacalah !
Peringatan penting !!!
Hal ini merupakan Ghazwul fikri yang menyerang akal, namun sangat disayangkan, kita telah tunduk padanya dan kita telah jauh dari dien islam yang lurus dan dari dzikir kepada Allah. Kita telah menjadi penyembah-penyembah Whatsapp, Twitter, Facebook, Instagram dan semacamnya.
🔸Kenapa hati kita mengeras !!!
Itu karena seringnya kita melihat cuplikan video yang menakutkan dan juga kejadian-kejadian yang di share di Whatshapp. Hati kita kini mempunyai kebiasaan, yang tak lagi takut pada suatu pun. Oleh karenanya hati mengeras bagai batu.
🔸 Kenapa kita terpecah belah dan kita putus tali kekerabatan !!!
Karena kini silaturrahmi kita hanya via Whatsapp saja, seakan kita bertemu mereka setiap hari, namun bukan begini tata cara bersilaturrahim dalam agama Islam kita.
🔸 Kenapa kita sangat sering mengghibah manusia, padahal kita tidak sedang duduk dengan seorangpun !!!
Itu karena saat kita mendapatkan satu message yang berisi ghibahan terhadap seseorang atau suatu kelompok, dengan cepat kita sebar ke grup-grup yang kita punya, dengan begitu cepatnya kita mengghibah, sedang kita tidak sadar berapa banyak dosa yang kita dapatkan dari hal itu.
Sangat disayangkan, kita telah menjadi para pecandu..!
🔸 Kita makan, handpone ada ditangan kiri kita...
Kita duduk-duduk bersama teman-teman, HP ada di genggaman...
Berbicara dengan ayah dan ibu yang wajib kita hormati, akan tetapi handphone ada di tangan pula...
Sedang menyetir, HP juga ada di tangan...
Sampai anak-anak kita pun telah kehilangan kasih sayang dari kita, karena kita telah berpaling dari mereka dan lebih mementingkan handphone...
Dan masih banyak lagi...
Aku tidak ingin mendengar seseorang yang memberi pembelaan pada teknologi ini. Karena sekarang, jika sesaat saja HP kita tertinggal, betapa kita merasa sangat kehilangan. Andai perasaan seperti itu ada juga pada "shalat dan tilawatul Qur'an kita"...
Adakah dari kita yang mengingkari hal ini ?
Dan siapa juga yang tidak mendapatkan perubahan negatif di kehidupannya setelah masuknya teknologi ini pada hidupnya dan setelah ia menjadi pecandu ?
Demi Allah, siapakah yang akan menjadi teman kita nanti di kubur ? Apakah HP ???
Mari kita sama kembali pada Allah, jangan sampai ada hal yang menyibukkan kita dari dien kita, kita tak tahu berapakah sisa umur kita..!
Allah berfirman:
(وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا)
“Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit” [Qs.Thoha : 124].
🔸Kirim pada teman-teman anda...
Percayalah padaku, kalau kebanyakan manusia dalam keadaan lalai tentang hal ini...
Jangan anda sembunyikan nasihat ini, agar tidak menjadi seseorang yang menyembunyikan ilmu...
🔸Apakah kita salah satu pecandu itu ?
Wal 'iyaadzubillaah...
Astaghfirulloh...
Semoga handphone yang kita miliki adalah wasiilah untuk kebaikan dan bukan wasiilah dalam keburukan...

Amalan Menjelang Ramadhan



tidak terasa bulan Sya’ban telah bergulir hampir separuh perjalanan. Itu artinya waktu semakin mendekati bulan Ramadhan. Sudah maklum bagi kita semua keistimewaan bulan Ramadhan. Hal ini bisa terasakan pada kehidupan di sekitar kita.Tidak hanya harga sembako yang secara perlahan tapi pasti mulai beranjak naik, tetapi juga semangat beribadah semua orang dari anak-anak hingga nenek-nenekpun semakin bertambah. Bahkan masjid dan mushalla mulai berbenah diri untuk menyambut, tarawih, tadarrus dan buka bersama.
Lantas apa semua amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan ini?
Pertama, amalan terpenting itu adalah amalan hati, yaitu niat menyambut bulan Ramadhan dengan lapang hati (ikhlas) dan gembira. Karena hal itu dapat menjauhkan diri dari api nereka.
Sebuah hadits yang termaktub dalam Durrotun Nasihin menjelaskan dengan.

Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka. 

Begitu mulianya bulan Ramadhan sehingga untuk menyambutnya saja, Allah telah menggaransi kita selamat dari api neraka. Oleh karena itu wajar jika para ulama salaf terdahulu selalu mengucapkan doa:

"Ya Allah sampaikanlah aku dengan selamat ke Ramadhan, selamatkan Ramadhan untukku dan selamatkan aku hingga selesai Ramadhan".
Sampai kepada Ramadhan adalah kebahagiaan yang luar biasa, karena hanya di bulan itu mereka bisa mendapatkan nikmat dan karunia Allah yang tidak terkira. Tidak mengherankan jika kemudian Nabi saw dan para sahabat menyambut Ramadhan dengan senyum dan tahmid, dan melepas kepergian Ramadhan dengan tangis.
Kedua, berziarah ke makam orangtua; mengirim doa untuk mereka yang oleh sebagain daerah dikenal dengan istilah kirim dongo poso. Yaitu mengirim doa untuk para leluhur dan sekaligus bertawassul kepada mereka semoga diberi keselamatan dan berkah dalam menjalankan puasa selama sebulan mendatang. Tawassul dalam berdo’a merupakan anjuran dalam islam. Sebagaimana termaktub dalam Surat al-Maidah ayat 35

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (Q.S. al-Maidah: 35).

Diriwayatkan pula dari sahabat Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulallah Muhammad s.a.w ketika menguburkan Fatimah binti Asad, ibu dari sahabat Ali bin Abi Thalib, beliau berdoa :
 ا
Artinya: Ya Allah dengan hakku dan hak-hak para nabi sebelumku, Ampunilah dosa ibuku setelah  Engkau ampuni ibu kandungku. (H.R.Thabrani, Abu Naim, dan al-Haitsami) dan lain-lain.

Ketiga, saling memaafkan. Mengingat bulan Ramadhan adalah bulan suci, maka tradisi bersucipun menjadi sangat seseuai ketika menghadapi bulan Ramadhan. Baik bersuci secar lahir seperti membersihkan rumah dan pekarangannya dan mengecat kembali mushalla, maupun bersuci secara bathin yang biasanya diterjemahkan dengan saling memaafkan antar sesama umat muslim. Terutama keluarga, tetangga dan kawan-kawan. Hal ini sesuai dengan anjuran Islam dalam al-Baqarah ayat 178;
 .
 Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (dia) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.(QS. 2:178)

Menurut sebuah hadis shahih, Nabi Muhammad saw. Pernah menganjurkan agar siapa yang mempunyai tanggung jawab terhadap orang lain, baiknya itu menyangkut kehormatan atau apa saja, segera menyelesaikannya di dunia ini, sehingga tanggung jawab itu menjadi bebas (bisa dengan menebus, bisa dengan meminta halal, atau meminta maaf). Sebab nanti di akherat sudah tidak ada lagi uang untuk tebus menebus. Orang yang mempunyai tanggungan dan belum meminta halal ketika dunia, kelak akan diperhitungkan dengan amalnya: apabila dia punya amal saleh, dari amal salehnya itulah tanggungannya akan ditebus; bila tidak memiliki, maka dosa atas orang yang disalahinya akan ditimpakan kepadanya, dengan ukuran tanggungannya. (Lihat misalnya, jawahir al-Bukhori, hlm. 275, hadis nomer: 353 dan shahih Muslim, II/430).
Dengan kata lain, jika seseorang ingin bebas dari kesalahan sesama manusia, hendaklah meminta maaf kepada yang bersangkutan. Begitu pula jika seseorang menginginkan kesucian diri guna menyambut bulan yang suci maka hendaklah saling memafkan.

Profil RANUM



Nama Lembaga
Perkumpulan Radio Komunitas Aswaja NU Magetan
Nama sebutan stasiun di udara
Radio Aswaja NU Magetan
Alamat Kantor
Jalan
MT. Haryono No. 09
Kelurahan/Desa
Kepolorejo
Kecamatan
Magetan
Kab/Kota          
Magetan
Kode Pos: 63311
Provinsi
Jawa Timur
Nomor telepon
085606200003
Fax -
Email
website
www.radionumagetan.com
Alamat Studio
Jalan
MT. Haryono No. 09
Kelurahan/Desa
Kepolorejo
Kecamatan
Magetan
Kab/Kota          
Magetan
Kode Pos: 63311
Provinsi
Jawa Timur
Nomor telepon
( 0351 ) 891496
Fax -
Contact Person
Nama
Yusron Kholid
Nomor telepon
(0351) 891024
Nomor fax
-
Nomer HP
087858286800
Email
Zront_kaze@yahoo.com
Akta Pendirian
No
265
Tanggal
30 Maret 2013
Nama & domisili notaris
HARTOYO, S.H.- Magetan
Pengesahaan akta pendirian/  badan hukum dari instansi yang berwenang
No
15/PEN/2013/LL
Tanggal
2 April 2013
Nama instansi yang menerbitkan
Pengadilan Negeri Magetan
Akta Perubahan Terakhir
No
01
Tanggal
20 September 2013
Nama & domisili notaris
SURATMI, SH, M.Kn
Surat Keterangan Domisili Lembaga
No
475/371/403.401.6/2013
Tanggal
29 Juni 2013
Nama instansi yang menerbitkan
Kelurahan Kepolorejo
NPWP
31.800.214.4-646.000
Izin Gangguan (HO) *)

No
530.08/441/403.210/2013
Tanggal
26 Agustus 2013
Nama instansi yang menerbitkan
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Izin Mendirikan Bangunan Kantor (IMB) *)
No
640/742/403.210/2013
Tanggal
02 September 2013
Nama instansi yang menerbitkan
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu